Kamis, 26 April 2012

Misteri Pasir Pemangsa atau Pasir Hisap

Assalamualaikum Wr Wb.


Hello all :). Kembali ngeblog  dengan memakai tema dari tugas yang diberikan Pak Udin ;).

cekidot ....

Pasir hidup adalah mekanisme yang paling unik di dunia, ia terpendam di pantai tepi sungai atau mungkin di daerah lainnya. Cara kerjannya dengan tenang menunggu orang yang ada disekitar mendekat atau membuat orang sulit melangkah.


Tahun 1692, dipelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa yang menyebabkan 1/3 kota hilang dan menewaskan 2000 jiwa manusia.

Danau yang tampak di selatan Inggris, Fyord atau teluk sempita Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa terperangkap ke dalam pasir hidup-hidup. 

Namun, sebagian besar orang sering tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri oarang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri. Pasir hidur merupakan suatu momok yang dapat menghisap menusia ke lubang tak berdasar.


Seorang ilmuwan dari Universitas Amesterdam, Belanda berkata yakni jika Daniel Bonn pernah menemui sseorang gembala setempat. Germabal tersebut menunjuk pasir hisap sambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian dalam sekejap unta tersebut lenyap tanpa ada sisa.

Lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.

Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hisap yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru.


Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket.

Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.

Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.

Menurut Bonn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hisap yang dapat menenggelamkan manusia, yaitu ketika bagian kepala lebih dahulu masuk ke dalm, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil dan hanya merasakan sedikit tekanan pada tekanan pada bagian dada, sehingga agak sulit bernapas tetapi tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap

Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hisap, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.



“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.

Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.

Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.


Sekian post tema tentang mesteri dariku. Aku harap kalian tidak bosan ._.

Wassalamualaikum Wr Wb.

(cr : terselubung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar