Senin, 07 Mei 2012

My True Father

Assalamualaikum Wr Wb.

Hello, hello. Aku balik lagi, baru kemarin nyelesaiin postingan, sekarang udah balik lagi. Tugas Pak Udin membuatku gusar. Jadi ngebet ngeblog deh untuk nyelesaiin postingan. Nah sekarang aku akan ngeposting tentang Ayah tersayang yang 4 Mei kemarin ultah (?). Nggak usah basa basi, sekarang liat cerita tentang ayahku :).

Sebelum memulai cerita, perkenalkan ayahku adalah anak 8 dari 10 bersaudara yang bernama H. M. Khotib. Lahir di Sidoarjo 4 Mei 1962. Hidup di Desa Sudimoro, Tulangan, Sidoarjo. Saat masih SD ayahku bersekolah di SDN SUDIMORO pada tahun 1970-1976. Ayahku tidak langsung melanjutkan ke SMP tetapi mencari pekerjaan terlebih dahulu menjadi penjaga toko dan bekerja di sawah membantu orangtuanya. Pada tahun 1983-1986, baru ayah saya melanjutkan sekolah di SMP Trisakti, Sidoarjo, itupun sambil bekerja di pasar ikan. Setelah lulus SMP, beliau melanjutkan sekolah ke SMA Dharma Wanita pada tahun 1987, tetapi ayahku hanya 1 tahun bersekolah disana :(. 

Udah pada capek ya mbaca ceritanya? sebentar lagi selesai kok :)

Cerita Pertama (PNS)

Pada tahun 1990, beliau diangkat menjadi PNS dengan ijazah SMPnya, Tetapi tahun 1992, beliau mengikuti UNPRES dan lulus pada tahun 1994. Tahun 2001, beliau kuliah di UPM Probolinggo menggambil jurusan Ekonomi dan lulus tahun 2006. Tahun 2002 dari dinas pasar, ayahku pindah ke Bangdes atau BPM Kabupaten Sidoarjo. Tahun 2005, ayahku dipindah lagi yaitu pada Kecamatan Tulangan sebagai staf Kasi Pemerintahan sampai sekarang. 

Saat wisuda di UPM Probolinggo

Ini ayahku saat bekerja di Kecamatan Tulangan

Cerita Kedua (Pengusaha Kulit)

Pada tahun 1991, ayahku mencari pekerjaan sampigan untuk menunjang kebutuhan keluarga yaitu menjadi pengusaha kulit. Tahun 1994-1996 usaha ini tidak berkembang, tapi dengan kegigihan ayahku pada tahun 1997, usaha ini sangat berkembang pesat dengan mengambil kulit di PT Ecco, Purwosari, Kasin dan Usaha Loka. 

*Ayahku berada paling kanan*

Sebenernya cita-cita ayahku saat muda adalah jadi supir? Kenapa harus jadi supir? Karena beliau berasal dari keluarga yang kurang mampu dan dulu saat muda pernah mengalami patah tulang :(. Beliau menerapkan kedisiplinan dirumah dengan mengawasi anaknya seperti sholat 5 waktu, bagun tidur, dll. Beliau juga mengharapkan cita-cita anaknya bisa tercapai sehingga masa depan anaknya cerah.

"Moga-moga cita-citaku tercapai yah, biar bisa banggain ayah :)" by Afalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar